Tuesday, February 27, 2018

Amanah Nya

RAYYAN AOZORA ASSAD

Arti nama
Nama itu kami berikan, dengan harapan bahwa Assad, seperti artinya "singa" dalam bahasa Arab, sehingga ia mampu menjadi pemimpin hebat dalam masyarakat dan keluarganya. Rayyan merupakan pintu surga yang terbuka karena amalan puasa, dan Aozora diambil dari bahasa Jepang yang artinya langit biru. Sehingga kalau digabung, harapannya adalah bahwa dia akan menjadi seorang pemimpin yang bermanfaat, seluas langit biru, dan yang akan membawa kebaikan untuk banyak orang sehingga pintu surga dibukakan bagi mereka.

Assad lahir siang hari, pukul 13.33. Langit begitu cerah, yang hanya bisa kupandangi sambil beristighfar karena nyeri dan mulas yang dirasakan. Sungguh, yang dokter bilang saat menanyakan VAS (Visual Analogue Scale) untuk menilai nyeri (dimulai dari 0 yang tidak sakit sama sekali, sampai 10 yang rasanya seperti melahirkan) benar adanya. Secara tidak langsung berarti saya membuktikan bahwa kekuasaan Allah sangat besar saat itu, dimana rasa sakit yang paling dasyat sekalipun mampu ditahan oleh ummatnya :)

Jangan ditanya rasanya, karena hal tersebut seakan saya lupakan (betul, saya ingat kalau sakit, tapi lupa gimananya hahaha), kalau boleh pinjam istilah orang, nyeri saat pembukaan 8-9 rasanya seperti mulas hebat mau BAB tapi belum boleh ngedan. Boleh dicoba kurang lebih begitu. :P

H min 3
Awal mulanya 3 hari sebelum masuk RS saya periksa ke dokter kandungan karena usia gestasi sudah amsuk 38 minggu, saat periksa dalam, dokter bilang saya sudah buka 1 sempit, dan ada lendir darah saat dokter periksa. Hasil USG juga ada lilitan tali pusat longgar, katanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Dokter bilangnya kalau belum kerasa kencang2 teratur, 1 minggu datang lagi. Besokan harinya saya rencana senam hamil sama teman, karena hari itu lendir darah terasa makin banyak, saya konfirmasi dulu boleh apa tidak tetap senam, dan layaknya hal itu lumrah, dokter itu bilang gpp, lebih bagus malah bu! Okesip, dan ternyata sampai 2 hari kedepan saya belum merasakan kencang-kencang teratur. Assad belum mau keluar berarti. :D

Hari H
Pagi itu pukul 6 pagi saya sudah merasakan nyeri pegal seperti mens, dan setelah saya hitung sudah teratur per 10menit. Saya ajak suami untuk jalan jalan di kompleks untuk menghilangkan nyeri. Lama lama saya jalan meringis per 10 menit, masih bisa saya tahan, dan pikiran saya, kalau saya masih bisa tertawa, artinya bukaan saya belum besar. (thanks untuk pelajaran koas dan internship):D
Akhirnya pukul 10 mama menyarankan untuk ke RS, dan udah persiapan dokumen juga, dan persiapan batin kalau harus pulang dulu. hahaa. Periksa dalam bukaan saya masih 2.Dan saya diminta masuk dulu, observasi dan langsung masuk kamar observasi. 
Masuk diberikan baju ganti, dan diberikan pencahar (yang sebetulnya by evidence based sudah ditinggalkan, tapi saya juga tidak keberatan karena jujur saya ga mau saat ngejan nanti feses bertebaran depan dokternya). :P
Di hari itu, ada 4 orang ibu yang juga lahiran, dan katanya semua alhamdulillah pervaginam, spontan, atau lahiran normal. Saya terus berdoa, minta dipasang murratal alquran dari aplikasi HP.
Awalnya saya tertarik untuk duduk di gymball, jalan-jalan, sampe lama-lama tiduran karena ga kuat juga saking sering nya mules datang. 
Jam 11an, dokternya visit, kebetulan karena udah ada yang hampir bukaan lengkap. Disuruh nonton, jalan-jalan dulu dan makan! Ini fase yang terpatri dalam jiwa sejak jaman koas, kalau ada waktu tidur, tidurlah, kalau ada waktu makan, makanlah! Fungsinya untuk kumpuin tenaga buat ngejan, karena capek dan butuh energi setelah sakit yang panjang itu. 11.30 Diperiksa sudah buka 5, dan menurut saya, dibanding bukaan bukaan berikutnya, yang paling mules bukaan 5 ini.
Di dalam hati sudah istighfar, kalau bukaan 5 aja sudah sedasyat itu  , apakah saya akan tahan 4 bukaan lagi? Setiap mules rasanya mau nangis, tangan suami berasa playdough diremas2. Sampai akhirnya hasil CTG keluar, katanya kontraksi sudah cukup kuat dan mulesnya sudah lebih sering. Karena sudah fase aktif, jadi saya dimasukkan ke ruang persalinan. Ruang persalinannya seperti kamar ruang rawat inap biasa namun kasurnya kasur lahiran :P, mungkin tujuannya untuk kesan homy kali ya
Harusnya periksa dalam dilakukan per 2-4 jam,tapi karena bidannya merasa ko saya seperti kesakitan sekali, didukung hasil CTG yang sudah kuat dan sering, saya diperiksa sekali lagi. Ternyata pukul 12.15 saya sudah masuk bukaan 9-10. Pantas rasanya ko mulas sekali macam menggigil. Sampai saya tidak tahan mau mengejan. Dokter kandungan langsung buru buru dikabarin, dan 5 menit setelahnya langsung saya diminta mengejan dan mempraktekan saat senam hamil. Ngejannya kebawah, seperti BAB. Dalam 4 kali dorongan diseling suara "kres kres" episiotomy, akhirnya saya mendengar suara nangis Assad. Alhamdulillah ga ada halangan, apgar score nya baik. :) Subhanallah, Alhamdulillah

Menurut saya, yang agak bikin ngilu sebetulnya setelah itu, saat dijahit! haha. karena kena ke bagian kulit, sakit ngilunya kerasa banget.  


H plus 5 
Yang paling bikin sedih, adalah biirubin assad tinggi waktu umur 5 hari. Waktu pulang, bilirubinnya normal, tapi ternyata ada breastmilk jaundice, susu saya belum terlalu banyak sehingga dia kuning. Awalnya memang kuningnya fisiologis/normal, tapi seiring hari berjalan, semakin kuning dan dia sampai tidur terus karena ngantuk. Dari dokter anaknya dikasih hardest truth kalau bilirubin tinggi banget, bisa jadi kernicterus (kadar bilirubin menembus ke otak, dan paling sering nyerang bagian pendengaran sehingga bisa tuli) *mewek pertama*
Kayak kesamber petir, saya nangis pelan-pelan sambil ttd setuju rawat jalan. *mewek kedua* 
Dalam pikiran saya, saya tidak bisa ikut nginap, jadi harus meninggalkan assad sendirian di NICU. *mewek ketiga*

Hari itu karena saya belum stock pumping, jadi harus pumping dirumah (alhamdulillah ada yang ngado pumping manual, jadi ga begitu pusing cari). Kebutuhan assad 60cc/3 jam, dan saya harus pompa sebelum 3 jamnya,supaya bisa dianter ke RS (alhamdulillah RS nya deket, itu yang saya syukuri)
kenyataan tidak semudah itu, karena sesampainya di rumah, yang biasanya saya gendong, mandiin, susuin, becanda sama assad selama beberapa hari kebelakang, jadi kosong hampa, ga ada tangisan bayi. *mewek berkali kali. Hal ini bener2 ngefek ke produksi ASI, karena semakin sedih saya, semakin susah keluar, hasilnya saya cuma bisa produksi 35cc/2 jam.
Saya 2 kali hari ke RS, setelah mandi, dan pas malam. Pumping jadi di RS, pinjam pumpingan sana yang elektrik. Karena produksi saya sedikit, saya beli obat domperidone untuk meningkatkan asi, dan disuruh minum sampe 4L banyaknya. Tapi, karena asi saya tetap ga cukup ditambah assad nangis terus karena haus dan kepanasan, jadinya assad selalu dikeluarin dari inkubator, dan penyinaran ga efektif.
Akhirnya, dokter disana ajak saya diskusi, untuk mempertimbangkan tambahan formula selama asi saya dikumpulkan. Hitungannya tetap asi ekslusif. Awal awalnya saya nangis *mewek keberapa kalinya* karena tau betapa baiknya ASI dibanding formula. Tapi krn ga tahan dia nangis kehausan terus di tengah malam saya ditelpon untuk antar susu, saya akhirnya menyerah. Sambil ucap bismillah saya setuju untuk pemberian formula. Jadi assad dikasih formula selama 6 jam.
Yang harus saya syukuri di dalam NICU adalah saya lebih beruntung dari bayi lainnya yang punya masalah lebih serius, bahkan resiko meninggal (ada yang alergi hebat, kelainan irama jantung, kekurangan darah, dan lainnya). Alhamdulillah 2x24 jam assad boleh pulang

Alhamdulillah sekarang assad sehat, sudah jalan 9 mau 10 bulan. Milestone baik dan selalu memberikan keceriaan di rumah. :)