Saturday, June 7, 2014

KKN di Wakatobi, Indonesia


Wakatobi untuk KKN. Siapa yang tidak mau berjalan-jalan sambil belajar kebudayaan disana? Tinggal selama 2 bulan lamanya dan mengadbdi di sana. Alhamdulillah dari April tanggal 10 sampai tgl 30 Mei saya dapat kesempatan untuk KKN di Wakatobi, di pulau Wanci, Desa Mola. Kami ditempati di 2 tempat lainnya, di Desa Waha, dan Desa Liya Togo. 

Untuk mencapai Wakatobi dari Jogja:
1.     Via jogja-kendari direct flight (namun flight ini lebih mahal dari opsi kedua)
ATAU
2. Via jogja-surabaya-kendari : bus Mira/Sumber Selamat – bandara Juanda-bandara Haluoleo
3. Kendari- Wanci via udara dengan Susi Air/Wings Air kurang lebih 3 jam, perkiraan harga April 2014 = Rp500.000,00. Pesawat hanya terbang di hari2 tertentu.
ATAU
4. Kendari-Wanci via laut dengan kapal. Perjalanan sekitar 10 jam. Kapal akan berhenti di Buton/Bau-bau. Perkiraan harga Rp 180.000,00. Kapal hanya berangkat Selasa, Kamis dan Sabtu. 

Okay, since I stayed almost 2 months di Mola, here's what you can do di Mola. :)

MOLA









            Desa Mola Raya terbagi menjadi 5 desa lainnya. Mola Bahari, Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Nelayan Bakti. Kami ditempatkan di Mola Nelayan Bakti.
            Mola Nelayan Bakti adalah daerah yang paling padat penduduknya diantara Mola lainnya. Terdapat kurang lebih 500 KK disini. Mola adalah laut, kita literally berdiri diatas lautan, karena rumah-rumah disini ada diatas karang! Bukan pasir ataupun tanah. J

What to do di Mola Nelayan Bakti:
1.     Menyampan (Mumusai_*dari kata Musai-dayung. Dutai lepa=naik sampan)
Hal utama dan yang harus dikuasi disini adalah menyampan. Anak-anak umur 10 tahun sudah bisa cekatan mendayung



2.     Belajar bahasa Bajo
Banyak sekali bahasa-bahasa bajo yang menarik untuk dikuasai. Di bagian bawah nanti ada beberapa kamus bahasa Bajo yang akan saya lampirkan. :)
3.     Memancing dan menombak ikan
Memancing disini bukan sekedar pancing biasa, banyak nelayan yang memancing tuna dengan menggunakan layang-layang. *tuna memakan ikan lompat atau ikan yang suka terbang, shingga pancingan pun harus dibuat seperti melayang. Menombak pun tidak kalah serunya. Laki-laki Mola hampir semua jago menombak ikan. Rasanya tidak hanya orang Bajo, tapi orang-orang Wakatobi semuanya. J
4.     Menggunakan masker ala wanita Bajo
Wanita Bajo terkenal dengan bedak-bedak yang mereka gunakan. Bedak tersebut secara alami terdapat dari beras yang ditumbuk. Namun wanita Bajo sekarang banyak menggunakan pemutih dan beda bayi untuk penggantinya.

 Wanita Bajo dengan bedak dinginnya
 Masker pinang dan beras yang ditumpuk

5.     Mencoba Kasuami
Kasuami adalah ubi kayu yang dikukus, kemudian kasuami pepe adalah ubi kayu yang dicampur dengan kelapa. Ini merupakan makanan pokok utama mereka selain nasi.

 kanan: kasuami pepe, kiri: kasuami

6.     Pergi ke Usuno
Usuno merupakan pulau yang tidak jauh dari Mola, perjalanan naik body memakan waktu sebanyak 15-20 menitan. Tempat ini ramai saat Minggu, yang biasanya digunakan untuk rekreasi anak-anak sekolah. Usuno tidak berpenghuni, namun vegetasinya sangat banyak. Buat yang kemarnin habis KKN, sampai amazed dengan banyaknya vegetasi dan persebaran pertumbuhan cemara udangnya disini. Paling seru disini ambil kelapa manjat sendiri dan minum langsung ditempat
Saran : Bawa kamera underwater dan Parang untuk kelapa dan jelajah hutan




7.     Pergi ke Kolo’
Di Kolo selain bisa berenang-renang karena airnya yang jernih, di tengah pulau ini terdapat sumber mata air yang bersih, enak, sejuk dan dingin. Konon katanya kalau mandi air disini enteng jodohnya, :P

8.     Pergi ke Otowe saat Meti (surut laut)
Surut laut di Mola berkisar antara pukul 3 sampai maghrib. Disana air sangat dangkal ke tengah, paling tinggi selutut. Airnya jernih dan anak-anak Bajo dan laki-laki Bajo sering mengumpulkan kikide (siput kecil) dan Lei (siput cangkang besar) untuk dimakan baik mentah maupun matang. 





9.     Pergi ke pasar malam
Di Mola ada pasar malam yang dekat dan bisa terjangkau jalan kaki. In fact, kami hampir selalu jalan kaki disini. Semua walking distance ko. J. Di pasar malam ada jajan-jajanan pasar seperti gorengan, es pisang hijau, kelapa muda, buah-buahan, cakar-cakar, dsb.
10. Belanja di cakar-cakar
Layaknya awul-awul di Jogja, atau pasar senen di Jakarta atau Gazibu di Bandung, baju second atau barang-barang bongkar muatan dari kapal hasil reject juga banyak disini. Menurut ABG sini, barang yang bagus datang di hari Minggu. Dan mulainya bener-bener habis subuhan lho. Hunting barang bagus semakin pagi semakin baik. 

11. Pore ka Kapota dutai body (Pergi ke Kapota naik body) 
Kapota punya gua horizontal yang panjang, danau, dan pantai pasir putih yang indah. Sayangnya dari ke3 tempat tersebut, kami cuma sempet ke danaunya.
Danau di Kapota

12. Nginta (makan) yang aneh-aneh
Contohnya teripang, mie laut, bulu babi, ikan mentah.
Kikide' (siput laut) yang gambar kecil dan Tetehe yang menyerupai bulu babi

13. Nginta dayah. Ga terhitung harusnya ikan yang mereka konsumsi disini. Banyak sekali jenis ikan dengan beragam rasa, dan harganya betul-betul murah. 10.000 sudah dapat 2-3 ekor ikan besar-besar atau 5 ekor ukuran sedang, 20.000 bisa dapat ikan besar besar 5, tergantung jenis ikannya. Ikan angke (ikan terenak dengan tekstur nya yang pas tidak terlalu lembut dank eras), ikan kotak-kotak atau Buroh yang berdaging lembut dan bersisik kotak, ikan cakalang, ikan tuna (harga mahal dan besar-besar sebesar paha orang), ikan Mugoh (sisik licin), ikan momar, ikan ekor kuning, ikan merah, ikan duri biru,
14. Joget
Orang Wakatobi di setiap acara besar, selain mengundang pencak silat, biasanya mereka senang sekali mengadakan acara jogetan dan dangdutan. Anak2 kecil saja udah jago banget nari sama nyanyi

15. Melihat lumo' (lumo-lumo)
Dengan para Nelayan, kamu akan dibawa ke Rompang, tempat Nelayan menaruh ikan dan beristirahat. Dekat sana, lumba-lumba banyak berenang menyapa. :)
*note: kalau ada paus datang, kamu tidak beruntung karena lumba-lumba ga akan keluar



And besides Mola, ini yang bisa dilakukan seputar Wangi-wangi:

1. Melihat sunset di pesisir Wangi-Wangi
Best sunset goes to..Waha. Pantainya indah indah semua
 Pantai Cemara, Waha
 Sunset dari Kolo'
 sunset dari Mola



2. Dive!
Di daerah Waha, terdapat WTC (Waha Tourism Community) yang memberdayakan masyarakatnya untuk menjadi tour guide, mereka juga merupakan conservationist disana. Banyak spot diving oke di Waha, bisa datang langsung ke WTC untuk janjian diving. 
 3. Snorkeling di tempat-tempat bagus
Matahora, Sombu jetti, Pantai Cemara disebut-sebut sebagai tempat snorkel paling bagus disana
4. Jelajahi pulau-pulau sekitar Wangi-wangi.
Banyak pulau seperti Matahora, Sumanga, Nua Indah dll yang masih banyak lagi. I guess I need to go back there someday. :)
5. Pergi ke pulau lain
Selain Mola, suku Bajo ada di pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko. *baca funfacts di bawah. Selain itu, tempat yang terkenal untuk diving ada Tomia, dan Hoga di Kaledupa. Baru kesampean di Hoga, dan it was beautiful :)

 Sunrise di Sampela
'The' Hoga, private island
Hoga merupakan pantai tidak berpenghuni, namun banyak penginapan disini yang akan penuh di bulan Juni-Juli bagi wisatawan yang akan belajar diving. Untuk reservasi, kita harus punya CP ke Hoga, per kepala 100.000 untuk tinggal semalam dan sudah mendapat konsumsi



Funfacts
1     Bajo tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Prancis, Jerman, Filipina, India, dsb. Baru saja diselenggarakan Festival Bajo Sedunia. Dan guess what, presidennya bertempat tinggal di Wakatobi, Bapak ketua Bappeda Wakatobi, Pak Manan (2014). Bajo sendiri memiliki perkumpulan pemudanya sendiri yang mereka namakan Kekar Bajo.
2     Bajo terkenal dengan keahliannya melaut dan navigasi. Konon orang tua dan beberapa orang tua sekarang masih dapat bercerita mengenai perbintangan.
3  Bajo di Wakatobi tersebar di Mola (Wangi-wangi), Sampela/ samabahari, Mantigola (Kaledupa), LaManggau (Tomia), Lohoa *yg terakhir.
4     Di Bajo hampir semua orang suka makan ikan, cumi, kerang, siput, dan yang lain-lain secara mentah. Ikan angke *ikan favorit sepanjang masa enak banget kalau cuma dikasih air perasan jeruk nipis.
5     Terdapat 2 buah radio di Wakatobi. Radio khusus TV dan Radio Ng Kalo. Radio Ng Kalo adalah radio yang disiarkan se-Wakatobi, yang terkenal di kalangan remaja disni. Setiap senin-jum’at siang pukul 1, kami diberi kesempatan untuk mengisi materi radio mengenai apa saja yang ingin dimasukkan. Aku sendiri sempet ngisi di radio ini mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 



6     Mola berasal dari Moli’I yang berupa mata air yang ditemukan di Mandati.
7     Bajo berasal dari kata Bangsa Johor. Konon raja Johor terpengaruh dengan kedatangan kerajaan Kutai, dan setuju untuk pindah ke agama Buddha, namun sang permaisuri tidak setuju karena sudah mempersembahkan seserahan ke laut. Karena ketidaksetujuan ini, sang permaisuri melarikan diri ke lautan, dan terbawa angin barat menuju timur. Sang Raja meminta prajuritnya untuk mencari permaisuri ke seluruh penjuru dunia, dan meminta mereka untuk tidak pulang sebelum bertemu dengan sang permaisuri. Oleh karena itu bangsa Bajo banyak yang tersebar ke seluruh penjuru dunia. 
 Rumah tancap Bajo di Sampela, Kaledupa

8     Acara adat khitanan di Bajo dapat berlangsung 7 hari 7 malam lamanya. Disini, perempuan dan laki-laki disunat disaat mereka menduduki bangku SD-SMP. Seminggu sebelum pelaksanaan khitan, mereka semua akan dimandikan dengan air suci oleh dukun setempat. Mandi tersebut dilakukan selama 4 hari berturut-turut. Setelah mandi, anak-anak tersebut tidak diperbolehkan mandi air laut atau berenang di laut, dan tidak boleh luka. Bila terlanggar, maka khitan mereka harus diundur sampai hari baik tahun depan. Di hari H, prosesi dimulai dari pendandanan mereka menggunakan pakaian adat di Wakatobi, kemudian mereka akan digendong oleh orang tuanya menuju tempat untuk “tobat” (didoakan). Setelah tobat selesai, mereka akan dibawa ke ruang khitan. Adat sunno' adalah adat dimana anak2 yang disunat akan dibopong oleh orang tuanya mereka menuju rumah tobat.


9 Adat Bantan, setelah 3 hari persalinan, syukuran akan dilaksanakan.para penolong persalinan akan diberi ramuan campuran beras kuning, bedak dan air kelapa, kemudian diberi tanda di kening, di dahi, di leher, dan diusapkan ke wajah tangan dan kaki. I'm honored. :)


The most unforgettable moment adalah kamu menolong persalinan suku Bajo dengan melihat prosesi adat disini. Bedanya dengan persalinan biasa, para dukun ini berdasar pengalaman mereka dibantu dengan doa-doa dari mereka. Bagi kami, pemeriksaan dalam untuk melihat pembukaan jalan lahir penting untuk tahu berapa lama lagi sang bayi akan keluar. Dan monitoring DJJ dan vital sign ibu juga sangat penting. Disini, dibantu lahiran ketika kepala bayi keluar (kala 2). Saat bayi keluar, bayi tidak langsung diselimuti, namun bayi akan segera dimandikan (which is sangat dilarang di medis, harus lebih dari 6 jam pasca lahiran untuk menghindari hypothermia-kehilangan panas dibawah suhu normal tubuh).

10  Budaya Duatta

Budaya Duata (dewata) suku Bajo, selain sering digunakan sbg upacara penyambutan tamu, aslinya diperuntukan bagi mereka yg sakit keras dan dianggap tdk dpt disembuhkan. Dewata sendiri menurut kepercayaan Bajo merupakan dewa yg diutus yg menjelma menjadi manusia. Selama prosesi lagu Liligo dan tabuhan gendang akan dimainkan, dan tarian Ngigal akan ditarikan oleh bbrp wanita. Di dlmnya terdapat beras, pisang dan makanan dengan berbagai warna yg merepresentasikan warna2 sakit



11     Baju adat buton di liya untuk perempuannya disebut walio, dan untuk laki-laki disebut sara.