Monday, January 19, 2015

Paralayang parangtritis, januari 2015

Marked that day, bucket list kesekian untuk paralayang terpenuhi. Alhamdulillah

How it all started?
It all started dari paralayang yang kita liat di ungaran, semarang. FYI, paralayang ga hanya ada di jogja *parangtritis sebagai perintisnya yang mulai dari tahun 1992; daerah sekitar jawa ada di kemuning Solo, Batu malang, sama Puncak.
salah satu temen KKN, adib punya temen yang kmrn tandem di parangtritis dan kita dikasih CPnya. Bareng fika, sama vella juga, kita berangkat tanggal 18 ke parangtritis.

Terima kasih sudah mewujudkan salah satu bucket list ya guys

How to get there?
 dari gerbang parangtritis, lurus aja, nanti ikutin plang Hotel Queen of the Southern Beach. Saat belokan kedua yang bertulisan 800m lagi ke hotel, kita lurus aja, naik. Nanti ikutin jalan, di kanan jalan ada tulisan parkir take off paralayang. Parkir disitu, jalan sebentar naik ke atas. Landasannya ngelewatin tempat yang biasanya orang2 ambil gambar buat sunset, naik sedikit, dan kalian sampe di landasannya :)

Info seputar terbang..
Menurut Bang boim, instruktur sekaligus pilot tandem kita, angin yang baik itu yang datangnya dari barat, *sesuai dengan letak geografis si tebing parangtritis, jadi angin akan bawa kita tinggi dan bisa mencapai cliff tempat mereka bisa terbang lama.

Terbang paling lama 15-20 menit, tergantung dari angin dan pilotnya yg membawa si paralayangnya. Untuk kita yang tandem, dengan bobot yang lbh berat dari para solo flyer, waktunya lbh singkat. But no worries, di jogja termasuk yang paling lama terbang dibanding di batu, puncak ataupun kemuning. Harga paralayang tandem di jogja 350rb. Totally worth it.


Angin barat di jogja hadir di bulan desember akhir sampe maret awal, jd untuk terbangnya hanya bisa sampe maret aja. Di luar itu, Kalau tertarik, bisa ke solo yg deket di kemuning dan batu. Tgl 19 kmrn, banyak atlet dari solo dan bogor yang datang untuk latihan di jogja. Menurut saya, semua tergantung cuaca *hujan atau mendung sangat riskan kalau sampe kena awan colonimbusnya, bisa tertarik jauh atau landing di tempat yg ga semestinya, kedua angin *barat atau barat daya yang baik, dan ketiga adalah kekuatan doamu *bisa jadi ga terbang karena faktor2 lain yang ga bisa dikontrol :P

Bang boim, pilot kita betul2 memperkirakan waktu yang baik untuk terbang, tau kapan yang bisa lama, dan sampai bener2 yakin baru kita terbang. Bertiga sama mas reza *dari malang dan mas tomas*dari solo, kalau cuaca dan angin kurang baik dan terbangnya ga bisa lama mereka akan balikin pertanyaan ke kita mau tetap turun dgn wkt yang cepat atau nunggu angin baik. Mereka professional, dan memang atlet paralayang. Big thanks ke mereka yang nambah ilmu ttg paralayang. :)



FYI
-yang ga punya GoPro bisa pinjem di mereka seharga 150rb yang bisa dipakai seharian
-Untuk belajar paralayang kalian bisa belajar 10 kali pertemuan dan ambil sertifikasinya
-Payung paralayang 1nya bisa seharga 3000euro, dan hanya org2 berlicense yang boleh beli
-penerbang ini ada yang start dari SD sampe jadi atlet nasional. Profesi dari mulai dokter, militer, PNS, dll hampir semua ada.

Kontak2 dibawah ini untuk kamu yang tertarik tandem paralayang. Atau mau tanya2 seputar paralayang:
Di jogja: bang Boim 081804276611
Di batu, malang: mas reza 08179661361
Di solo: mas tomas
Di puncak untuk belajar: nixon ray 0818491472/085717951289. Email ke flyindonesia@yahoo.com, atau ke www.indonesia-paragliding.com

 After landing

you have to try flying!

tebing parangtritis

Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?